BEBAS

私のブログへようこそ Trust_JC@29

BEBAS

Tidak diragukan lagi Tana Toraja merupakan daerah tujuan wisata yang paling menarik dan paling terkenal di Sulawesi. Secara geografis, Tana Toraja berada di pangkal semenanjung Sulawesi Selatan dan meliputi wilayah yang cukup luas. Di kawasan yang indah permai ini akan ditemui desa-desa tradisional dengan sawah yang membentang luas, bangunan rumah tradisional tongkonan dengan arsitektur yang unik dan kebudayaan Toraja yang sangat menarik.
Upacara Rambu solo'
Salah satu acara adat yang paling mengesankan di Toraja adalah upacara penguburan mayat yang sudah terkenal ke seluruh dunia. Orang Toraja percaya tanpa upacara penguburan ini, arwah orang yang mati itu akan memberikan kemalangan bagi keluarga yang ditinggalkan.Puncak acara penguburan ini biasanya berlangsung pada bulan Juli dan Agustus. Pada saat itu orang Toraja dari seluruh Indonesia akan pulang kampung untuk ikut serta dalam acara ini. Kedatangan orang Toraja dari perantauan ini diikuti pula dengan tibanya wisatawan dari segala penjuru yang memenuhi daerah ini. Akomodasi yang terbatas menjadikan tarif penginapan dan hotel di Rantepao meroket.
Masyarakat Toraja secara etnografis dapat dibagi dalam tiga kelompok yaitu Toraja barat, timur dan selatan, namun yang banyak dikenal orang luar khususnya wisatawan asing adalah Toraja selatan yang dikenal juga dengan nama Toraja Sa’adan atau Saqdan dan umumnya bermukim di dan sekitar Rantepao dan Makale, ibukota administrasi Tana Toraja. Kota kecil yang cantik ini dikelilingi perbukitan yang puncaknya sering ditutupi kabut dan di dekat kota terdapat sebuah danau buatan.
Pada puncak-puncak bukit itu terdapat gereja yang dicat dengan warna putih. Di pasar Makale, pedagang antara lain menjual babi hidup yang kakinya diikat pada batang bambu, belut hidup dalam ember dan balok minuman khas setempat. Tidak jauh dari pasar, di jalan yang menuju ke Tondon, terdapat tau tau pada sebuah bukit batu. Anda dapat melakukan eksplorasi di kawasan sekitar bukit
Kuburan batu
ini atau melanjutkan perjalanan ke Sangala.
Rantepao malam hari
Rantepao merupakan kota terbesar di Tana Toraja dan juga pusat perdagangan di wilayah ini. Wisatawan yang mengunjungi Toraja umumnya berkumpul di Rantepao. Kota ini menjadi titik awal bagi wisatawan yang ingin mengeksplorasii segala keunikan dan keindahan Toraja. Rantepao adalah kota hujan karena hujan hampir selalu turun sepanjang tahun dengan udara yang dingin pada malam hari.
Pasar rantepao
Rantepao memiliki pasar yang besar namun kegiatan perdagangan hanya dilaksanakan sekali dalam seminggu, salah satunya adalah Pasar Bolu. Pasar yang terletak sekitar 2 Km di timur laut Rantepao ini menarik untuk dikunjungi karena menjadi tempat pertemuan orang Toraja yang datang dari
berbagai tempat di wilayah ini.
Batutumonga

Batutumonga merupakan kota kecil yang terletak di lereng Gunung Sesean, sekitar 20 Km di utara Rantepao, memiliki panorama yang indah. Dari ketinggian tempat ini terbentang pemandangan ke arah Kota Rantepao dan Lembah Sa’dan yang berada di kejauhan di kaki gunung. Dari tempat ini wisatawan juga dapat menikmati keindahan matahari terbit dan melakukan perjalanan (hiking) menyusuri kawasan Batutumonga, kemudian menikmati makanan di restoran dan bermalam di penginapan yang tersedia di kota ini.
Lembah mamasa
Lembah Mamasa merupakan kawasan yang berada di sebelah barat Tana Toraja sehingga sering pula disebut dengan nama Tana Toraja Barat. Wilayah ini memiliki panorama alam yang indah serta kebudayaan yang unik. Walaupun kedua daerah ini terletak berdekatan namun terdapat perbedaan kebudayaan antara masyarakat di Lembah Mamasa dengan di Tana Toraja. Rumah adat Mamasa memiliki atap kayu yang berat dengan bentuk yang tidak terlalu melengkung sementara rumah adat Toraja memiliki atap kayu dengan bentuk seperti huruf ‘U’. Selain itu, masyarakat Mamasa tidak memiliki terlalu banyak upacara adat sebagaimana di Toraja.
Mamasa merupakan desa terbesar di lembah ini dengan udara yang bersih dan sejuk serta penduduknya yang ramah. Puncak kesibukan desa ini hanya terjadi pada hari pasar saat orang-orang yang tinggal di lereng-lereng gunung di lembah ini berdatangan ke Desa Mamasa untuk menjual barang dagangannya, salah satunya adalah kain tenun selimut yang harus dipakai saat tidur karena udara di tempat ini sangat dingin pada malam hari. Wilayah di sekitar Desa Mamasa memiliki pemandangan yang sangat indah. Tersedia kendaraan bermotor (ojek) atau angkot yang dapat disewa di Desa Mamasa
yang dapat digunakan untuk berkeliling ke berbagai tempat menarik di sekitar daerah itu

Categories:
trust-jc.. Diberdayakan oleh Blogger.

About